Usahakan bermitra dengan orang yang sudah Anda kenal, tetapi bila tawaran kerja sama datang dari orang-orang yang tidak Anda kenal sebelumnya seperti dari iklan tabloid, koran, dan majalah memang agak riskan. Maka Anda harus menggunakan semua jalur komunikasi untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang calon mitra. Misalnya, menanyakan kepada teman dekatnya, tetangganya atau siapa pun yang pernah berhubungan bisnis dengannya.
Kemudian minta pendapat orang lain tentang calon mitra ini, mintalah teman Anda untuk menilai calon mitra dalam suatu kesempatan diskusi pembahasan rencana usaha. Biarkan teman Anda mengamati sikap, bahasa tubuh, cara berbicara, dan tatap muka untuk menilainya. Langkah berikutnya adalah mempersiapkan perjanjian yang jelas. Bila merasa yakin bahwa dia adalah mitra bisnis yang sesuai selanjutnya Anda harus membuat perjanjian yang jelas dan dituangkan dalam ''hitam di atas putih''.
Maksudnya, apa pun yang menjadi kesepakatan tentang bisnis yang akan dijalankan harus dituangkan dalam perjanjian. Dalam pembuatan dan penandatanganan perjanjian tersebut sebaiknya ada saksi, diberi materai secukupnya, dan bila dipandang perlu dibuat dihadapan notaris.
Risiko yang mungkin terjadi dengan kemitraan ini adalah ketidakjujuran mitra atau bisa juga resiko kegagalan dari usaha yang dijalankan. Maka kondisi terburuk pun harus dituangkan dalam kesepakatan perjanjian, apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya. Daftarkan apa saja kemungkinan yang bisa menggagalkan usaha ini, dan apa konsekuensi yang ditanggung kedua belah pihak. Risiko bagi untuk bisnis Anda sendiri adalah kecilnya pasokan limbah dari lapak atau pemulung, sampai sejauh mana mitra Anda memberikan coaching dalam hal ini. Risiko yang berkaitan dengan mitra Anda adalah tidak dibelinya pasokan dari Anda, sampai sejauh mana tanggungjawab kedua belah pihak dalam masalah ini, sebaiknya juga disepakati. Kalau perlu, dibuat perjanjian pemesanan jual beli yang terukur. Misalnya, mitra Anda memesan 100 kg bijih plastik per bulan selama 6 bulan.
Dan ingat harus ada penegakan hukum atas pelaksanaan kesepakatan. Jelaskan juga hal ini dalam perjanjian yang dibuat. Lalu apakah Anda akan menginvestasikan seluruh uang Anda pada bisnis ini, Anda sendirilah yang bisa memutuskan. Saran saya, jangan menaruh satu telur dalam satu keranjang, lakukan membagi risiko dengan investasi lebih dari satu usaha, agar risikonya dapat diperkecil dan terkontrol. Lakukan dari jumlah minimal yang disepakati dengan mitra Anda, bila nanti kinerja usahanya memuaskan tidak ada salahnya bila Anda memberikan modal tambahan.
Demikian, salam sukses selalu untuk bisnis Anda.
Ahmad Ghozali.
Makassar sangat prospek, apakah ada peluang kesana? Thanks. Seri
BalasHapus